Thursday, February 10, 2005

Rainy night

Aku baru saja pulang dan hujan lebat menyambutku. Entah kenapa sekali ini aku merelakan diri melakukan sesuatu yang tidak perlu, pun sudah lama tak kulakukan. Aku menghabiskan kurang lebih lima belas menit di bawah siraman hujan. Hanya berdiri dan memejamkan mata. Berharap tetesannya yang bombastis menghapus segala ruwet di otakku ini.

Mungkin semua hanya pikiran, yang perlahan menguasai rasaku. Mungkin semua memang harus berjalan seperti ini. Mungkin adalah satu dan lain hal yang telah termaktub. Mungkin yang terbaik adalah seperti ini. Mungkin aku diajari untuk lebih mawas diri. Mungkin aku diarahkan untuk introspeksi. Mungkin dan mungkin dan mungkin lagi..terus menerus hingga aku tak mampu berpikir lagi.

Mungkin memang ada alasan mengapa aku harus kecewa sedalam ini..

2 comments:

true blue said...

mhh..gak takut sakit yaa 'Ti kalo ujan2an gitu? ;) Tapi kayaqnya seru juga tuch! I wish I could do that (mengingat akhir2 ini gue juga lagi mumet..) Rumah gue selalu rame sich..Yang ada, kalo org rumah gue ngeliat gue kayak gitu, bbeehh...langsung ditarik masuk gueh! hehehe...

Emang semua hal di dunia ini mungkin adanya 'Ti. Gue selalu berpikir bahwa everything is impossible (as long as you're putting your effort to it)..

raindancer said...

So the rain has returned. 'Wounds from the burning sun have been washed away, healed. :)

We all live in possibilities and uncertainties, but we also live in determination and faith. In doubts, you can always discuss things with people around you; draw your own table of weighing scale.

Whatever the outcome is, I can only pray that it'll be the best for you.